MAKALAH
PENGANTAR
GEOFISIKA
“MEKANISME
TERJADINYA GEMPA BUMI”
O
L E H :
NAMA : HASOFIANA
NIM : 60400113074
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2016
DAFTAR ISI
Halaman
Sampul........................................................................................................
Daftar
Isi.....................................................................................................................
A. Mekanisme
Gempa.............................................................................................
B. Hubungan
Gempa Bumi dengan Bidang Sesar .................................................
C. Parameter
Bidang Sesar......................................................................................
Daftar
Pustaka............................................................................................................
Secara sederhana
terjadinya gempa dapat dijelaskan karena “patah”, atau karena adanya patahan
(disebut juga fault atau biasa disebut juga “sesar” oleh para geologist).
Apa yang patah?, yang patah adalah batuan, batuan yang berlapis-lapis yang
menyusun permukaan bumi. mungkin batuan memang bisa berlapis dan bisa
patah, bahkan sebelum patah dia terbengkokkan (folding) dulu. Dibawah ini
saya coba memperlihatkan beberapa gambar yang menunjukkan hal tersebut ternyata
ada disekitar kita walau kita jarang memperhatikannya.
Secara umum ada tiga
jenis patahan atau sesar, menurut mekanismenya, sesar naik (thrust fault atau
reverse fault), sesar mendatar atau sesar geser (strike slip), dan sesar normal
(normal fault). secara umum bisa dikatakan gempa terjadi ketika batuan
patah, baik itu patah dan naik, patah dan bergeser, maupun patah dan turun.
Patahan terjadi
dikarenakan batuan mengalami tekanan ataupun tarikan secara terus
menerus. Apabila elastisitas batuan sudah jenuh, maka batuan akan patah
untuk melepaskan energi dari tekanan dan tarikan tersebut. Disaat menerima
tekanan batuan akan terbengkokkan, dan setelah melepaskan tekanannya batuan
akan kembali ke bentuknya semula, ini dikenal dengan “ElasticRebound Theory”.
Gempa bumi tektonik terjadi karena adanya proses
pergerakan lempeng yaitu berupa tumbukan, pelipatan, pergeseran dan atau
penyusupan yang berpengaruh terhadap media yang dilewati proses tersebut. Di
daerah pertemuan lempeng akan timbul suatu tegangan diakibatkan oleh tumbukan
dan geseran antar lempeng serta sifat-sifat elastisitas batuan. Tegangan pada
batuan akan terkumpul terus-menerus sehingga sesuai dengan karakteristik batuan
yang akan sampai pada titik patah, dimana pada saat tersebut enersi yang
terkumpul selama terjadi proses tegangan akan dilepaskan, pada waktu itulah
gempa bumi terjadi.
B.
Hubungan Gempa Bumi dengan Bidang Sesar
Dalam hubungannya dengan bidang sesar beberapa
analisis menyimpulkan bahwa gempa-gempa kecil di daerah yang frekuensi gempa
rendah dapat digunakan atau ditandai daerah yang mempunyai bahaya gempa .Bidang
sesar dalam hal ini menandakan gerak vertikal dua blok sesar di daerah di mana
sesar aktif yang sebelumnya.tidak pernah diduga dapat terjadi.
Dengan mengetahui arah gerakan sesar, dapat
diketahui sumber atau asal gaya-gaya di daerah itu, misalnya dalam studi gempa
mikro yang merupakan karakteristik daerah yang dapat memisahkan gempa–gempa
akibat gaya tektonik dengan gempa-gempa yang disebabkan oleh keaktifan
geothermal. Dalam hal ini sesar akibat gempa tektonik di tandai dengan gerakan
horizontal.
Mekanisme
dasar terjadinya sesar diperlihatkan pada gambar (6.3).
1. Perubahan
(deformasi) blok sebelum terjadi gempa.
2.
Deformasi blok setelah gempabumi
terjadi. Akibat gempabumi bidang sesar yang berhadapan relatif bergeser
sepanjang garis XY.
3.
Mempunyai tingkat stress-strain
(tekanan-regangan) yang sama dengan keadaan (1) dan merupakan keadaan yang
sangat kritis untuk terjadi gempa.Sedangkan keadaan stress-strain setelah gempa
terjadi sama dengan keadaan (2), selanjutnya blok atas akan terus menerus
terpisah dari blok bawah sepanjang batas sesar yang melalui pengulangan gempa.
C.
Parameter
Bidang Sesar
Ada beberapa hal penting dalam penentuan parameter
bidang sesar :
1. Sesar
mendatar yakni arah gerak blok sesar horizontal. Sesar ini terbagi dua:
-
Right
lateral yaitu gerak sesar
mendatar yang searah dengan jarum jam.
-
Left
lateral yaitu gerak sesar mendatar yang berlawanan dengan arah jarum jam
2. Sesar
tidak mendatar yakni arah gerak sesar vertikal atau miring, sesar ini ada tiga
yaitu:
-
Sesar turun yaitu sesar yang turun lebih
rendah dari pada blok dasar.
-
Sesar naik yaitu bloknya naik relatif
terhadap blok dasar
-
Sesar miring yaitu blok vertikal yang di
iringi dengan gerakan horizontal (oblique fault).
DAFTAR
PUSTAKA
Fauzi,
at al , Pemetaan Gempabumi di Indonesia, BMG
(CD ROM), 2001.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar