Minggu, 26 Juni 2016

makalah mekanisme gempa bumi

MAKALAH
PENGANTAR GEOFISIKA
“MEKANISME TERJADINYA GEMPA BUMI”

O L E H :
    NAMA             : HASOFIANA
    NIM                 : 60400113074




JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2016

DAFTAR  ISI

Halaman Sampul........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
A.       Mekanisme Gempa.............................................................................................
B.       Hubungan Gempa Bumi dengan Bidang Sesar .................................................
C.       Parameter Bidang Sesar......................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................














A.     Mekanisme Gempa
Secara sederhana terjadinya gempa dapat dijelaskan karena “patah”, atau karena adanya patahan (disebut juga fault atau biasa disebut juga “sesar” oleh para geologist).  Apa yang patah?, yang patah adalah batuan, batuan yang berlapis-lapis yang menyusun permukaan bumi. mungkin batuan memang bisa berlapis dan bisa patah, bahkan sebelum patah dia terbengkokkan (folding) dulu.  Dibawah ini saya coba memperlihatkan beberapa gambar yang menunjukkan hal tersebut ternyata ada disekitar kita walau kita jarang memperhatikannya.
Secara umum ada tiga jenis patahan atau sesar, menurut mekanismenya, sesar naik (thrust fault atau reverse fault), sesar mendatar atau sesar geser (strike slip), dan sesar normal (normal fault).  secara umum bisa dikatakan gempa terjadi ketika batuan patah, baik itu patah dan naik, patah dan bergeser, maupun patah dan turun.
Patahan terjadi dikarenakan batuan mengalami tekanan ataupun tarikan secara terus menerus.  Apabila elastisitas batuan sudah jenuh, maka batuan akan patah untuk melepaskan energi dari tekanan dan tarikan tersebut.  Disaat menerima tekanan batuan akan terbengkokkan, dan setelah melepaskan tekanannya batuan akan kembali ke bentuknya semula, ini dikenal dengan “ElasticRebound Theory”.
Gempa bumi tektonik terjadi karena adanya proses pergerakan lempeng yaitu berupa tumbukan, pelipatan, pergeseran dan atau penyusupan yang berpengaruh terhadap media yang dilewati proses tersebut. Di daerah pertemuan lempeng akan timbul suatu tegangan diakibatkan oleh tumbukan dan geseran antar lempeng serta sifat-sifat elastisitas batuan. Tegangan pada batuan akan terkumpul terus-menerus sehingga sesuai dengan karakteristik batuan yang akan sampai pada titik patah, dimana pada saat tersebut enersi yang terkumpul selama terjadi proses tegangan akan dilepaskan, pada waktu itulah gempa bumi terjadi.


B.     Hubungan Gempa Bumi dengan Bidang Sesar
Dalam hubungannya dengan bidang sesar beberapa analisis menyimpulkan bahwa gempa-gempa kecil di daerah yang frekuensi gempa rendah dapat digunakan atau ditandai daerah yang mempunyai bahaya gempa .Bidang sesar dalam hal ini menandakan gerak vertikal dua blok sesar di daerah di mana sesar aktif yang sebelumnya.tidak pernah diduga dapat terjadi.
Dengan mengetahui arah gerakan sesar, dapat diketahui sumber atau asal gaya-gaya di daerah itu, misalnya dalam studi gempa mikro yang merupakan karakteristik daerah yang dapat memisahkan gempa–gempa akibat gaya tektonik dengan gempa-gempa yang disebabkan oleh keaktifan geothermal. Dalam hal ini sesar akibat gempa tektonik di tandai dengan gerakan horizontal.
        Gambar  Mekanisme dasar terjadinya sesar.
Mekanisme dasar terjadinya sesar diperlihatkan pada gambar (6.3).
1.    Perubahan (deformasi) blok sebelum terjadi gempa.
2.    Deformasi blok setelah gempabumi terjadi. Akibat gempabumi bidang sesar yang berhadapan relatif bergeser sepanjang garis XY.
3.    Mempunyai tingkat stress-strain (tekanan-regangan) yang sama dengan keadaan (1) dan merupakan keadaan yang sangat kritis untuk terjadi gempa.Sedangkan keadaan stress-strain setelah gempa terjadi sama dengan keadaan (2), selanjutnya blok atas akan terus menerus terpisah dari blok bawah sepanjang batas sesar yang melalui pengulangan gempa.
C.     Parameter Bidang Sesar
Ada beberapa hal penting dalam penentuan parameter bidang sesar :
1.    Sesar mendatar yakni arah gerak blok sesar horizontal. Sesar ini terbagi dua:
-         Right  lateral yaitu  gerak sesar mendatar yang searah dengan jarum jam.
-         Left  lateral yaitu gerak sesar mendatar yang berlawanan dengan arah jarum jam
2.      Sesar tidak mendatar yakni arah gerak sesar vertikal atau miring, sesar ini ada tiga yaitu:
-         Sesar turun yaitu sesar yang turun lebih rendah dari pada blok dasar.
-         Sesar naik yaitu bloknya naik relatif terhadap blok dasar
-         Sesar miring yaitu blok vertikal yang di iringi dengan gerakan horizontal (oblique fault).
                     
Gambar Jenis-jenis patahan yang sering dijumpa






DAFTAR PUSTAKA

Fauzi, at al , Pemetaan Gempabumi di Indonesia, BMG (CD ROM), 2001.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar