Minggu, 26 Juni 2016

Makalah Seismologi

MAKALAH
PENGANTAR GEOFISIKA
“SEISMOLOGI”

O L E H :
   NAMA              : HASOFIANA
   NIM                  : 60400113074





JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2016
DAFTAR  ISI

Halaman Sampul........................................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................................
A.       Pengertian Seismologi........................................................................................
B.       Pembagian Seismologi........................................................................................
C.       Gempa Bumi.......................................................................................................
D.       Jenis Gempa Bumi..............................................................................................
E.        Sumber Gempa Bumi..........................................................................................
Daftar Pustaka............................................................................................................




A.  Pengertian Seismologi
Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau goncangan, dan logos berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos tes ges yang berati bumi bergoncang atau bergerak.
Pengertian seismologi itu sendiri sebenarnya adalah studi tentang pembangkit, propagasi, dan perekaman gelombang elastik dalam bumi atau dalam benda angkasa lainnya. Pembangkit yang paling besar dan paling merusak adalah gempa bumi. Jadi seimologi sering diartikan sederhana sebagai ilmu yang mempelajari gempa bumi  dan segala aspek yang berurusan dengannya.
Seismologi sendiri merupakan cabang dari Solid Earth Physics (Fisika Bumi Padat) yang merupakan cabang ilmu geofisika.
B.  Pembagian Seimologi
1.      Seismologi Observasi (Observational Seismology), meliputi :
-         Pendeteksian dan perekaman gempa-gempa yang terjadi dipermukaan bumi (Microseimology)
-         Mengkatalog gempa-gempa
-         Mengamati efek-efek dari gempa yang terjadi (Macroseismology)
2.      Seismologi Teknik (Engineering Seismology), meliputi :
-         Estimasi bencana seismik dan resikonya
-         Perancangan bangunan-bangunan tahan gempa
3.      Seismologi Fisis ( Physical Seismology), meliputi :
-         Studi tentang sifat-sifat interior bumi
-         Studi tentang karakterisasi fisika dari sumber-sumber gempa
4.      Seismologi Eksplorasi (Explorational Seimology), meliputi :
-         Penerapan metode-metode seismik dalam pencarian sumber daya alam.

C.  Gempa Bumi
Bila dua buah lempeng bertumbukan maka pada daerah batas antara dua lempeng akan terjadi tegangan. Salah satu lempeng akan menyusup ke bawah lempeng yang lain, masuk ke bawah lapisan astenosfir. Pada umumnya lempeng samudra akan menyusup ke bawah lempeng benua, hal ini disebabkan lempeng samudra mempunyai densitas yang lebih besar dibandingkan dengan lempeng benua.
Apabila tegangan tersebut telah sedemikian besar sehingga melampaui kekuatan kulit bumi, maka akan terjadi patahan pada kulit bumi tersebut di daerah terlemah. Kulit bumi yang patah tersebut akan melepaskan energi atau tegangan sebagian atau seluruhnya untuk kembali ke keadaan semula. Peristiwa pelepasan energi ini disebut gempabumi.
Gempabumi  terjadi di sepanjang batas atau berasosiasi dengan batas pertemuan  lempeng tektonik. Pada kenyataannya pergerakan relatif dari lempeng berjalan sangat lambat, hampir sama dengan  kecepatan pertumbuahan kuku manusia (0-20 cm pertahun). Hal ini menimbulkan adanya friksi pada pertemuan lempeng, yang mengakibatkan energi terakumulasi sebelum terjadinya gempa bumi. Kekuatan gempa bumi bervariasi dari tempat ke tempat sejalan dengan perubahan waktu.


D.  Jenis Gempa Bumi
Gempabumi yang merupakan fenomena alam yang bersifat merusak dan menimbulkan bencana dapat digolongkan menjadi empat jenis, yaitu:
a.       Gempabumi Vulkanik ( Gunung Api )
Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempabumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
b.      Gempabumi Tektonik
Gempabumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng  lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan  kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi.
c.       Gempabumi Runtuhan
Gempabumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan,  gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
d.      Gempabumi Buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
E.   Sumber Gempa Bumi
Seperti telah dijelaskan diatas bahwa pembangkit utama terjadinya gempabumi adalah pergerakan lempeng tektonik. Akibat pergerakan lempeng maka di sekitar perbatasan lempeng akan terakumulasi energi, dan jika lapisan batuan telah tidak mampu manahannya maka energi akan terlepas yang menyebabkan terjadinya patahan ataupun deformasi pada lapisan kerak bumi dan terjadilah gempabumi tektonik. Disamping itu akibat adanya pergerakan lempeng tadi terjadi patahan (sesar) pada lapisan bagian atas kerak bumi yang merupakan pembangkit kedua terjadinya gempabumi tektonik.
Jadi sumber-sumber gempabumi keberadaannya ada pada perbatasan lempeng lempeng tektonik dan patahan- patahan aktif. Indonesia merupakan salah satu wilayah yang sangat aktif terhadap gempabumi, karena terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dan satu lempeng tektonik kecil. Ketiga lempeng tektonik itu adalah lempeng tektonik Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik serta lempeng kecil Filipina.




DAFTAR PUSTAKA
Hamilton, W. Tectonic of  The Indonesian Region, 1981.
Ismail Sulaiman, Pendahuluan Seismologi I, Akademi Meteorologi dan Geofisika Jakarta, 1976.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar