MAKALAH
PENGANTAR
GEOFISIKA
“METODE-METODE
GEOFISIKA”
O
L E H :
NAMA : HASOFIANA
NIM : 60400113074
JURUSAN
FISIKA
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2016
DAFTAR
ISI
Halaman
Sampul........................................................................................................
Daftar
Isi.....................................................................................................................
A. Metode
Geolistrik..................................................................................................
B. Metode
Seismik.....................................................................................................
C. Metode
GPR (Geo Penetrating Radar)..................................................................
D. Metode
Gravity......................................................................................................
E. Metode
Magnetik...................................................................................................
Daftar
Pustaka............................................................................................................
A. METODE GEOLISTRIK (METODE
RESISTIVITY/TAHANAN JENIS)
Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan
oleh Conrad Schlumberger pada tahun 1912. Geolistrik merupakan salah satu
metode geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di
bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (‘Direct
Current’) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik
ini menggunakan 2 buah ‘Elektroda Arus’ A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah
dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan
aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam.
Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka
akan menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi
di permukaan tanah diukur dengan penggunakan multimeter yang terhubung
melalui 2 buah ‘Elektroda Tegangan’ M dan N yang jaraknya lebih pendek dari
pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda AB diubah menjadi lebih
besar maka tegangan listrik yang terjadi pada elektroda MN ikut berubah sesuai
dengan informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman
yang lebih besar.
Berikut gambar cara kerja Metode Geolistrik:
Metode geolistrik ini dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan
sampai kedalaman sekitar 300 m sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan
adanya lapisan akifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa air, mendeteksi adanya lapisan tambang yang
mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan
bawahnya. Bisa juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman ‘bedrock’ untuk
fondasi bangunan dan juga bisa untuk menduga adanya panas bumi (geotermal) di
bawah permukaan.
Teori utama dalam metoda resistivity sesuai dengan hokum Ohm yaitu arus
yang mengalir (I) pada suatu medium sebanding dengan voltage (V) yang terukur
dan berbanding terbalik dengan resistansi (R) médium, atau dapat dirumuskan
sebagai berikut :
V = I.R
Metoda geolistrik terdiri dari beberapa
konfigurasi, yaitu:
1.
Konfigurasi Wenner
2.
Konfigurasi Schlumberger
3.
Metoda Dipole-dipole
4.
Metoda Pole-dipole
B. METODE SEISMIK
Metode seismik merupakan
salah satu bagian dari seismologi eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode
geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan ‘sumber’
seismik (palu, ledakan,dll). Setelah usikan diberikan, terjadi gerakan
gelombang di dalam medium (tanah/batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas
ke segala arah dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya
perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel
tersebut di rekam sebagai fungsi waktu. Berdasar data rekaman inilah dapat
‘diperkirakan’ bentuk lapisan/struktur di dalam tanah.
Hukum Fisika Gelombang Seismik, yaitu:
1.
Huygens mengatakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah
titik sumber gelombang ke segala arah dengan bentuk bola.
2.
Hukum
snellius menyatakan bahwa bila
suatu gelombang jatuh diatas bidang batas dua medium yang mempunyai perbedaan
densitas, maka gelombang tersebut akan dibiaskan jika sudut datang gelombang
lebih kecil atau sama dengan sudut kritisnya. Gelombang akan dipantulkan jika
sudut datangnya lebih besar dari sudut kritisnya. Gelombang datang, gelombang
bias, gelombang pantul terletak pada suatu bidang datar.
Di dalam eksplorasi seismik dikenal 2 macam metode, yaitu:
a.
Metode Seismik
Bias (Refraksi)
b.
Metode Seismik
Pantul (Refleksi)
C. METODE GPR
(GEO PENETRATING RADAR)
Metode ground
penetrating radar atau georadar merupakan salah satu metode geofisika yang
mempelajari kondisi bawah permukaan berdasarkan sifat elektromagnetik dengan
menggunakan gelombang radio dengan frekuensi antara 1-1000 MHz. Georadar
menggunakan gelombang elektromagnet dan memanfaatkan sifat radiasinya yang
memperlihatkan refleksi seperti pada metode seismik refleksi.
Prinsip kerja alat GPR yaitu dengan mentransmisikan
gelombang radar (Radio Detection and Ranging) ke
dalam medium target dan selanjutnya gelombang tersebut dipantulkan kembali ke
permukaan dan diterima oleh alat penerima radar (receiver), dari
hasil refleksi itulah barbagai macam objek dapat terdeteksi dan terekam dalam
radargram.
D. METODE
GRAVITY
Metode Gravity adalah
salah satu metode eksplorasi dalam geofisika, yang memenfaatkan sifat daya
tarik antar benda yang didapat dari densitasnya, jadi prinsip eksplorasi dengan
metode gravity ini yaitu mencari anomali gravity pada subsurface.
E. METODE
MAGNETIK
Survey magnetik merupakan metoda
eksplorasi geofisika yang mengukur medan magnet bumi di setiap titik yang ada
di muka bumi. Penggunaan metode magnetik berdasarkan pada adanya anomali medan
magnetik bumi yang diakibatkan oleh adanya perbedaan sifat kemagnetan dari
berbagai macam batuan. Dalam kegiatan eksplorasi, survei magnetik dapat
dilakukan di darat, laut maupun udara.
DAFTAR PUSTAKA
(3 April 2016).
(3 April 2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar